Senin, 15 November 2010
Selamat Pagi Matahari
Ah, saya puas
Telah mendahuluimu bangun pagi ini
Bukan saya bangun pagi pagi sekali
Tapi memang saya tidak tidur
Takut kecolongan: takut kamu lagi yang bangun lebih dulu
Saya menemukanmu di pojok pintu
Sedang menyeka mata dengan kain batik keris
Belum sempat mengunyah siwak
Matamu masih sayu
Sembap
Seperti semalaman menyaksikan pentas teater
dan berdiskusi tentang pencahayaan panggung
yang tidak seterang tatapanmu
Saya tertawa puas
Berhasil menemukanmu di pojok pintu
Kemudian melemparkan handuk
agar kau segera mandi
Kamu malah melipat handuk itu
Dan tertawa lebih keras dari tawaku
Kamu memintaku melihat ke luar
Saya melihat sekumpulan awan hitam legam
Minum teh di halaman rumahmu
Saya memandangimu lekat lekat
Kamu malah balik memandangi saya
Sebenarnya kamu sudah bangun dari tadi
Bahkan jauh sebelum saya menemukanmu di pojok pintu
Kamu menyapu wajahmu dengan batik keris
sehabis kamu mencuci muka
Kamu tidak ingin buru buru mandi
Pagi ini kamu ingin memberi kesempatan
pada Mendung untuk menampakkan diri
Saya tidak pernah bangun lebih pagi darimu, Matahari
Tidak pernah sekalipun
Katamu: biar aku yang mengucapkan
selamat pagi untukmu lebih dulu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
selamat pagi.
BalasHapusSelamat Pagi juga Matahari.... *yang ini suka bangun telat :D
BalasHapus