Sumpah! [tanpa berani bersumpah atas nama Tuhan]
Saya masih saja terpaku pada gerit garis senja
samar di ujung mata
Saya pandangi lekat tiap jingganya
Saya serampahi tiap syahdu tenangnya
Saya iri
pada senja yang memerah membentuk legam malam
Merah padam itu menggelap
Meredam semua marah jadi senyap
Hanya bisa mengumpat dalam hati
Lagi lagi menyerampahi diri sendiri
Merah yang harus menunda marahnya karena gelap
Kaupun begitu,
Meredam merah saya yang hampir keluar
tidak pernah mampu saya merahi
Keburu kau gelapi
Jadi saya dongkol sendiri!