Kamis, 03 Maret 2011

Sinetronisasi Sekali



Dari dulu saya tidak pernah suka sinetron, pun Tersanjung yang konon sampai seri ke 6. Saya benci melihat muka penuh pada TV, padat dengan becekan airmata dan bibir dipaksa gemetaran. *saya takut ikut menangis, larut dalam penghayatan sedih sedih buatan.


Padahal saya tidak punya pengalaman "Sensasi Menonton Sinetron" tapi saya tidak ragu menyebut yang saya alami sekarang adalah sebuah sinetronisasi. *tertawa


Mengamati hiruk pikuk ruang kerja dan jalanan. Memandangi kisah kisah yang lalu lalang. Tentang teman yang bertengkar dengan pacarnya. Tentang sahabat yang masih menyimpan rasa pada mantan pacarnya. Tentang teman akrab yang setelah sekian lama menunggu kemudian pada akhirnya mendapatkan. Tentang kawan yang (rupanya) menyelinap juga pada ruang ruang patah hati. *ikut menangis


Ya, saya ikut menangis. Walau mungkin tidak sampai gerimis. Hanya meringis, tipis. Tapi saya bisa menyimpulkan ini lah "Sensasi Menonton Sinetron", walau mungkin saya masih amatiran menghayatinya.


Ah! Betapa lucunya saya.