:: Pertama kali saya jijik ngeliat Bapak sama Mbah asik ngobrol minum cairan hitam pekat #kopi
:: Kata Bapak: Mau coba? | Iiiiiih.. gak. | #kopi
:: Bapak beli Coca Cola botol kecil. Isinya habis, bapak isi ulang dengan kopi. Saya gak tau: minum #kopi
:: Piiih..!!! Pait! Apaan nih? #kopi
:: Gimana rasanya? | Pait, sisanya bikin asem | #kopi
:: Bapak sering diem, baca koran, atau ngobrol sama Ibu sambil minum kopi #kopi
:: Waktu pengen cerita tentang kakak kelas yang aku taksir, aku coba bikin kopi: ngobrol sama Ibu #kopi
:: Saking serunya aku cerita sama Ibu, kopi jadi manis #kopi
:: Ibu bilang: Tua kamu, minum kopi | aku bilang: Tua? Kayak Bapak? #kopi
:: Kata Ibu: Ah,, kalo dibilangin malah ngebalikin | Ibu minum kopi-ku #kopi
:: Priiich... pih.. pih! Apa ini? Ampas kayu? *bubuk kopi ngambang di cangkir #kopi
:: Lain kali, kalo bikin kopi airnya harus yang mendidih. Aku belajar masak air #kopi
:: Kopi instan boleh langsung di seduh pake air termos. Kopi tubruk gini gak bisa. Aku belajar bikin singkong goreng #kopi
:: Kenapa baru sekarang itu Mahasiswa pada turun ke jalan?! | Emang kenapa sih Pak? | *Ganti channel #kopi
:: Itu almamatermu kok warnanya sama kayak almamater UI? | Sepupuan Pak | Oooh...| *balik halaman koran #kopi
:: Buka bungkusnya dan temukan hologram berhadiah langsung *jika beruntung #kopi
:: “Tinjauan Pembuatan Cover Novel Dwilogi pada Penerbit Java Media” | 02.18 #kopi
:: Bu! Aku masa percobaan tiga bulan Di Erlangga | Ampas kopi turun sempurna ke dasar gelas belimbing #kopi
:: Masuk angin itu Put. Ini bekamannya jangan kena air dulu ya selama 6 jam. Nih, sambil diminum KOPI RADIX-nya. Kata Mamah @nengshin #kopi
:: Bravo!, Choice, Menapak Jejak Amien Rais, Ruang desain Erlangga, Kopi Mas Eko #kopi
:: Kopi, Kopi, Kopi, Kamu, Kopi, Kopi, Kopi, Kamu lagi, habis itu Kopi #Kopi
:: Gak peduli lagi sama hologram berhadiah. Kopi di mejaku dibungkus papir tipis, bukan plastik. Robusta Giling Kasar asal Banceuy #kopi
:: Kau masih di urutan ke empat sehabis kopi, kopi, dan kopi #kopi