Pagi itu saya masih tidur
[beralasan karena seminggu kemarin lembur]
Saya intip Ibu dari celah mata yang menyipit
Ibu sibuk.
Ibu membawa solatip hitam dan gunting
Berjalan tergesa
Ibu membetulkan gagang pel
yang patah lehernya
Saya masih pura pura tidur
Kemudian Ibu membawa tang dan obeng
Berjalan tergesa
Ibu membetulkan kompor minyak tanah
yang sumbunya tenggelam di tabung besi porosnya
Saya masih pura pura
Lalu Ibu membawa kawat dan tali rapia
Berjalan tergesa
Ibu membetulkan jemuran besi
yang patah tengahnya
Saya tidak tidur, tapi pura pura
Ibu tidak membawa apa apa
Sama sekali tidak tergesa
Mengharum, kamar saya yang sedari tadi apak: bau dosa
Ibu membetulkan selimut tidur saya
Saya bertelaga, pada sudut mata yang menyipit
Pada mata yang masih pura pura
[sedang, Ibu betapa jujurnya]